



sumber: http://feedproxy.google.com/~r/Strov/~3/f20rqoawtKw/sejarah-musibah-tenggelamnya-kapal.html
Kamis, 08 April 2010
Sejarah Musibah Tenggelamnya Kapal Tampomas 2 th1981
Posted by Adhy Kelana on 21.06
KMP Tampomas IIadalah kapal penumpang milik Pelni (Pelayaran Nasional Indonesia) yangmengalami kebakaran dan tenggelam di sekitar Kepulauan Masalembo di(114°25′60″BT — 5°30′0″LS) Laut Jawa (termasuk ke dalam wilayahadministratif Provinsi Jawa Timur). Kapal yang dinakhodai oleh Kapten Rivaiini sedang menempuh perjalanan dari Jakarta menuju Sulawesi dan karampada tanggal 27 Januari 1981. Musibah ini menyebabkan matinya ratusanpenumpang kapal tersebut.
KMPTampomas II yang semula bernama MV Great Emerald diproduksi tahun 1956.tergolong jenis Kapal RoRo (Roll On-Roll Off) dengan tipe Screw Steamerberukuran 6139 GRT (Gross Registered Tonnage) dan berbobot mati2.419.690 DWT (Dead-Weight Tonnage). Dimodifikasi ulang (Retrofit)tahun 1971 di Taiwan, Kapal ini berkapasitas 1250-1500 orang penumpang,dengan kecepatan maksimum 19.5 knot. Memiliki lebar 22 meter danPanjang 125,6 meter.
Kapalini dibeli oleh PT. PANN (Pengembangan Armada Niaga Nasional) dariPihak Jepang, Comodo Marine Co. SA seharga US$ 8.3 Juta. Kemudian PT.PELNI (Pelayaran Nasional Indonesia) membeli secara mengangsur selamasepuluh tahun kepada PT. PANN. Berbagai pihak telah heran akan mahalnyaharga kapal ini, mengingat pernah ditawarkan ke Perushaan PelayaranSwasta lain hanya seharga US$ 3.6 Juta. Berbagai pihak, termasuk Jepangsendiri telah menyatakan kapal ini afkir karena telah berumur 25 tahun.Begitu dioperasikan, kapal penumpang ini langsung dipacu untuk melayanijalur Jakarta-Padang dan Jakarta-Ujung Pandang yang memang padat.Setiap selesai pelayaran, kapal ini hanya diberi waktu istirahat selama4 jam dan harus siap untuk melayani pelayaran selanjutnya. Perbaikandan perawatan rutin terhadap mesin dan perlengkapan kapal pun hanyadapat dilaksanakan sekedarnya saja, padahal mengingat usianya yangsudah cukup berumur, seyogyanya kapal ini perlu mendapat perawatan yangjauh lebih cermat.
Namundibalik semua kejanggalan itu, kapal ini memulai Pelayaran Perdananyamenuju Ujungpandang pada bulan Mei 1980. Pada pelayaran ini pun, yangdiikuti oleh beberapa anggota DPR, sempat menyaksikan sendiri dan turutpula mempertanyakan perihal mesin yang sering mengalami kerusakanselama perjalanan. Anggota DPR dari Fraksi PDIP, Ahmad Soebagyomenyebutkan berbagai kejanggalan selama perjalanan diantaranya kapalyang berputar-putar dalam radius yang sama dikarenakan rusaknya salahsatu Knop Otomatis pengatur mesin kapal, dan dibatalkannya Acara ShowKapal karena matinya aliran listrik dalam waktu yang lama.
KMPTampomas II bertolak dari Dermaga Tanjung Priok hari Sabtu, 24 January1981 Pukul 19.00 WIB dengan tujuan Ujungpandang, perjalanan seyogyanyamemakan waktu 2 hari 2 malam di atas laut, sehingga diperkirakan hariSenin, 26 January 1981 Pukul 10.00 WIB akan tiba. Seorang pemandu kapalmenyebutkan bahwa salah satu mesin kapal telah mengalami kerusakansebelum bertolak.
Kapalmembawa Puluhan Kendaraan Bermotor termasuk Mesin Giling SAKAI, SkuterVespa, dll yang diletakkan di Cardeck. Berdasarkan Data Manifest Kapalmenyebutkan, terdapat 191 Mobil dan 200 Motor di atas kapal. DalamPelayaran tersebut, sebanyak 1055 Penumpang Terdaftar dan 82 Awak Kapalberada di atas kapal. Estimasi Total Penumpang adalah 1442 termasukpenumpang gelap.
24January malam, tidak terjadi apa-apa. Yang terlihat hanyalah awan senjayang memukau dan pemandangan Laut Jawa yang datar. Namun diakui OmbakJanuary memang sangat besar dibandingkan di bulan-bulan lain, ombaksetinggi 7-10 meter dengan kecepatan angin 15 knot sangat wajarterjadi. Di dalam kapal sendiri direncanakan sebuah Acara Show di BarKapal dengan Penyanyi Ida Farida dari Band Kapal.
Namunberbagai tanda keanehan terjadi, diantaranya dibawakannya Lagu SalamPerpisahan oleh seorang yang bernama Ferry, yang kemudian tidakdiketahui keberadaannya.
25January pagi, keadaan berlangsung seperti biasa. Namun, 25 JanuariMalam, sekitar Pukul 20.00 WITA, dalam kondisi badai laut yang hebat,beberapa bagian mesin mengalami kebocoran bahan bakar, dan puntungrokok yang berasal dari ventilasi menyebabkan percikan api. Para krumelihat dan mencoba memadamkannya menggunakan tabung pemadam portabel,namun gagal. Api semakin menjalar ke kompartemen mesin karena pintu dekterbuka. Akibatnya selama 2 jam tenaga utama mati, dan generatordarurat pun gagal (Failure) dan usaha pemadaman pun dihentikan karenasudah tidak memungkinkan. Ditambah dengan bahan bakar yang ternyatamasih terdapat disetiap kendaraan, menyebabkan api merambat danmembakar semua dek dengan cepat. 30 menit setelah api muncul, parapenumpang diperintahkan menuju dek atas dan langsung menaiki sekoci.Namun hal ini berlangsung lambat, karena hanya ada 1 pintu menuju dekatas. Begitu berada di dek atas, para ABK dan Mualim Kapal tidak adayang memberitahu arah dan lokasi sekoci. Beberapa ABK malah denganegois menurunkan sekoci bagi dirinya sendiri. Dari 6 sekoci yang ada,masing-masing hanya berkapasitas 50 orang. Sebagian penumpang nekatterjun bebas ke Laut, dan sebagian lagi menunggu dengan panikpertolongan selanjutnya.
Tanggal26 January pagi, Laut Jawa dilanda hujan yang sangat deras. Api mulaimenjalar ke ruang mesin di mana terdapat bahan bakar yang tidakterisolasi. Akibatnya pagi hari tanggal 27 January terjadi ledakan diruang mesin dan membuatnya penuh oleh air laut. Ruang Propeller danRuang Generator turut pula terisi air laut, yang mengakibatkan Kapalmiring 45 derajat.
Akhirnyapada siang hari tanggal 27 January 1981 Pukul 12.45 WIB atau Pukul13.45 WITA (sekitar 30 jam setelah percikan api pertama), KMP TampomasII tenggelam ke dasar Laut Jawa untuk selamanya, bersama 288 korbantewas di Dek Bawah.
Seluruhpenumpang yang terdaftar berjumlah 1054 orang, ditambah dengan 82 awakkapal. Namun diperkirakan keseluruhan penumpang berjumlah 1442 orang,termasuk sejumlah penumpang gelap. Tim penyelamat memperkirakan 431orang tewas (143 mayat ditemukan dan 288 orang hilang bersama kapal),sementara 753 orang berhasil diselamatkan. Sumber lain menyebutkanangka korban yang jauh lebih besar, hingga 666 orang tewas.
Penyelidikanyang dipimpin oleh Jaksa Bob Rusli Efendi Nasution sebagai kepala TimPerkara tidak memberikan hasil yang berarti, sebab semua kesalahanditudingkan kepada para awak kapal. Ada kesan bahwa kasus ini dengansengaja ditutup-tutupi oleh pemerintah saat itu, meskipun banyak suaradari parlemen yang menuntut pengusutan yang lebih serius.



0 Komentar:
Posting Komentar