Rabu, 21 April 2010

Hollow Earth Theory - Benarkah Bumi Kita Memiliki Rongga Di Dalamnya?

Adabanyak Legenda dari berbagai wilayah di dunia yang menceritakanmengenai adanya dunia lain di dalam perut bumi. Tidak banyak yangmenaruh perhatian terhadap legenda-legenda ini sampai seorang ilmuwanternama mengangkatnya ke dalam forum-forum sains.


Ide kalau bumi kita memiliki rongga sebenarnya bukan sesuatu yang baru.

Legenda dunia bawah tanah

Pada masa Sumeria kuno, dunia bawah tanah sudah pernah disinggung dalam Epic of Gilgamesh. Di Babylonia, ada kisah mengenai turunnya Ishtar ke dunia bawah tanah. Dalam buku Mesir Kuno "Egyptian book of the Dead", dunia di bawah tanah juga disinggung berkali-kali.

Dalamlegenda suku Indian Hopi, bahkan ada panduan bagi kita untuk bisa masukke dalam perut bumi yang berongga. Menurut suku ini, dunia yang kitadiami adalah dunia keempat. Tiga dunia lainnya berada di dalam perutbumi dan salah satu pintunya berada di antara ngarai-ngarai raksasaColorado.

Mungkin yang paling menarik dari semuanya adalah legenda Tibet mengenai Agharta yang secara harfiah berarti "Kerajaan bawah tanah di pusat bumi dimana raja dunia memerintah".

Menarik, karena masyarakat Tibet menggambarkannya dengan cukup lengkap. Bahkan menurut mereka, kerajaan Shambhala yang misterius juga berada di dalam perut bumi.

Pantas, tidak ada yang bisa menemukannya.

Setelahcukup lama dikenal di dalam legenda-legenda kuno masyarakat dunia, idebahwa bumi ini memiliki rongga mulai mendapat tempat di dunia sainsmodern.

Hollow Earth dalam Sains
Lebihdari 2.000 tahun yang lalu, Plato memang telah menyinggung adanyalorong-lorong bawah tanah yang membentuk struktur bumi. Namun,pandangan ini baru mendapatkan perhatian ketika dicetuskan oleh ilmuwanternama bernama Edmund Halley.

Edmund Halley (1656-1742) adalah seorang astronom Inggris yang secara tepat berhasil mengkalkulasi orbit komet yang melewati bumi setiap 76 tahun. Kita mengenalnya sebagai komet Halley.

Iamencetuskan ide mengenai hollow earth pada tahun 1692. Menurutnya, dibawah kerak bumi yang setebal 500 kaki, ada ruang berongga yang didalamnya memiliki atmosfer yang mendukung kehidupan.

Bagi kitayang mendengarnya, mungkin mengira Halley terjebak ke dalam pseudoscience yang mendasarkan teorinya pada legenda semata. Namun, ternyataia punya alasan sains yang cukup masuk akal.

Bahkan ia menuangkannya ke dalam sebuah paper yang memiliki judul cukup panjang, yaitu: "Anaccount of the cause of the change of the variation of the magneticalneedle with an hypothesis of the structure of the internal parts of theearth: as it was proposed to the Royal Society in one of their latermeetings".

Teori ini diambil oleh Halley karena iamenemukan adanya variasi-variasi di dalam medan magnet bumi. Salahsatunya, menurutnya, adalah medan magnet yang berasal dari bola didalam perut bumi. Ini membuatnya berkesimpulan kalau ada empat bolakonsentris berongga di dalam perut bumi. Bola-bola berongga inimemiliki atmosfer yang bisa mendukung kehidupan.


Menurutnya, Aurora borealisyang sering terlihat di kutub sebenarnya adalah gas bercahaya di dalamperut bumi yang berhasil lolos dari lapisan tipis kerak bumi di wilayahkutub.

Teori yang diajukan oleh Halley kemudian diadopsi oleh ilmuwan ternama lainnya, seorang ahli matematika bernama Leonhard Euler (1707-1783) dan John Leslie (1766-1832).

Bedanya,Euler menolak ide adanya beberapa bola konsentris seperti yang diajukanHalley dan menggantikannya dengan satu bola berongga yang memilikimatahari berdiameter 600 mil yang menyediakan cahaya dan panas untukperadaban luar biasa yang hidup disana.


Dilain pihak, John Leslie memang memiliki pendapat yang mirip denganEuler. Bedanya, ia percaya kalau matahari yang ada di dalam bolaberongga itu ada dua, bukan satu. Ia memberi keduanya nama Pluto dan Proserpine.

Lalu, teori hollow earth kembali diadopsi oleh John Cleves Symmes (1780) yang sampai akhir hayatnya memperjuangkan teori ini tanpa kenal lelah.

Symmesadalah mantan tentara dan pengusaha. Ia juga percaya kalau bumi inimemiliki rongga dan jalan masuk menuju rongga itu berada di kutub utaradan selatan. Ia memperkirakan jalan masuk ini memiliki lebar 4.000 mildan 6.000 mil.


Perjuangan Symmes bahkan sampai membuatnya berhasil melobi kongres Amerika sehingga presiden Amerika saat, John Quincy Adams, menyetujui pendanaan ekspedisi menuju Antartika. Namun, sebelum sempat dikucurkan, presiden berikutnya, Andrew Jackson, membekukan pendanaan itu.

Ekspedisi mencari pintu Hollow Earth
Setelah kematian Symmes, salah seorang pengikutnya yang bernama Jeremiah Reynolds, berhasil meyakinkan pemerintah Amerika untuk melakukan ekspedisi ke Antartika pada tahun 1838.

Memangpara penjelajah tidak menemukan lubang raksasa disana, namun merekamenemukan bukti kalau Antartika bukan cuma sekedar wilayah es,melainkan benua bumi yang ke-7.

Teori Hollow Earth kembali mendapat perhatian pada tahun 1846 karena adanya penemuan bangkai utuh seekor Mammoth di Siberia.

Dalamtubuh mammoth itu ditemukan tanaman yang belum tercerna. Inimenunjukkan kalau hewan ini mati dengan tiba-tiba ketika sedang makan.Beberapa orang percaya kalau makhluk itu awalnya hidup di wilayahhangat di dalam hollow earth. Lalu, tanpa sengaja tersesat keluar lewatlubang di kutub utara. Ketika bertemu dengan wilayah dingin, hewan inimati seketika.

Tentu saja, ini cuma teori yang tidak bisadibuktikan. Tapi paling tidak penemuan ini membuat antusiasme mengenaiHollow earth terus berkembang hingga menarik perhatian Jules Verne, seorang penulis fiksi sains.

Pada tahun 1864, ia menerbitkan buku berjudul Journey to the Center of the Earth yang menceritakan mengenai sebuah lubang di Islandia yang menuju ke dalam perut bumi.

Pada tahun 1869, teori Hollow earth mulai berkembang menjadi semakin mengada-ngada.

Cyrus Teed dan Hollow Earth

Cyrus Reed Teed,seorang herbalis dan alkemis, mengaku kalau ia mendapatkan penglihatanmengenai seorang wanita yang memberitahukan kepadanya kalau ia berasaldari dalam rongga di dalam perut bumi.

Penglihatan ini cukupmempengaruhi hidup Teed. Empat puluh tahun berikutnya, ia mempromosikanide ini ke seluruh dunia. Bahkan ia mendirikan sebuah sekte bernama Koreshans yang pengajarannya berkisar kepada dunia Hollow Earth.

Tidak sampai disitu, Teed kemudian memperkenalkan modifikasi baru dari teori hollow earth yang sering disebut Concave Sphere. Menurutnya, KITA-lah yang sedang hidup di dalam rongga bumi. Jadi, ada manusia lain yang hidup di dunia atas.


Tidak ada Lubang di Kutub
Padaawal abad ke-20, transportasi sangat minim. Wilayah kutub belumterjelajahi dengan sepenuhnya. Karena itu, tentu saja teori HollowEarth akan menjadi sangat susah dibantah.

Tapi, semuanya berubah ketika penerbang Richard E.Byrd(1888-1957) berhasil melakukan penerbangan melintasi kutub utara danselatan. Ia tidak menemukan adanya lubang raksasa seperti yangdipercaya para penganut teori Hollow earth.

Pada abad 20. kutubutara dan selatan bukan lagi wilayah yang misterius. Transportasi yanglebih maju dan satelit yang secara teratur menghasilkan citra bumi dariluar angkasa sebenarnya sudah bisa menjelaskan kalau di kutub utara danselatan, tidak terdapat lubang menuju Hollow Earth.

Hollow Earth dan UFO

Walaupunbegitu, teori ini masih saja menarik perhatian banyak orang. Bahkan,mereka mulai mengaitkannya dengan fenomena UFO. Contohnya Ernst Zundel yang menulis buku berjudul UFOs - Nazi Secret Weapons?.

Iamengklaim kalau Hitler dan batalyon terakhirnya berhasil lari keArgentina dengan sebuah kapal selam, lalu mendirikan sebuah markasuntuk piring terbang di sebuah lubang di kutub selatan yang mengarah kedalam perut bumi. Zundel juga percaya kalau Nazi berasal dari rasterpisah yang berasal dari dalam perut bumi. Sepertinya Zundel memilikipandangan yang sama dengan Hitler.Pandanganini mungkin muncul karena pada tahun 1940an, Hitler yang menjadi sangattertarik dengan ide mengenai Hollow Earth disebut pernah mengirimekspedisi menuju Rugen, salah satu pulau di Baltic, walaupun tidakmembawa hasil.

Ray Palmer adalah penulis lain yang mengkaitkan antara Hollow earth dengan piring terbang. Pada tahun 1940an, bersama Richard Shaver, ia berspekulasi: 'Karena UFO sering terlihat di langit bumi sepanjang sejarah, maka pastilah UFO-UFO tersebut berasal dari bumi'.

Jadi, menurut mereka, UFOtersebut sebenarnya berasal dari dalam perut bumi yang berongga. Shaverbahkan mengaku pernah tinggal bersama orang-orang dari dalam perutbumi. Pandangan ini membuat keduanya dikenal sebagai bapak gerakanufology modern. Tentu saja teori ini akan sangat sulit dibuktikan.Tetapi, tetap saja banyak orang lain yang masih percaya adanya ronggadi dalam perut bumi.

Beberapa bahkan mengaku pernah masukkedalamnya. Ada yang bilang kalau mereka mencapai rongga di dalam perutbumi lewat gua-gua purba atau lubang pertambangan kuno. Ada lagi yangberteori kalau segitiga bermuda adalah jalan masuk menuju rongga di dalam perut bumi.

Sebagianpercaya kalau pintu masuk yang sebenarnya bukan di wilayah kutub,melainkan di wilayah lainnya di dunia seperti Gunung Shasta diCalifornia, Gua Mammoth di Kentucky atau pegunungan Himalaya di Tibet.

Gunung Shasta

Pada tahun 1993, Katharina Wilson menulis sebuah buku berjudul The Alien Jigsaw.Dalam bukunya, ia menceritakan mengenai pengalamannya diculik olehalien dan dibawa ke dunia bawah tanah. Buku serupa juga pernah ditulistahun 1995 oleh Timothy Good yang menceritakan pengalamannya dibawa ke markas UFO di dalam tanah.

KetikaHalley dan Euler merumuskan teori Hollow Earth, tidak ada yangmenganggapnya mengada-ngada. Soalnya, para ilmuwan itu hidup di abadke-17 dimana ilmu pengetahuan mengenai struktur bumi belum sempurna.Lagipula, banyak wilayah bumi yang belum terjelajahi. Tapi, ketikasains modern mulai berkembang, kitapun tahu kalau bumi ini tidakberongga.

Struktur Bumi yang Sebenarnya
Bagaimana kita bisa yakin kalau bumi ini tidak berongga?

Adabeberapa argumen, misalnya, walaupun kita tidak pernah melihat isiperut bumi, namun kita bisa "melihatnya" dengan menggunakan vibrasi(umumnya lewat gempa bumi) yang bergerak dari ujung bumi yang satu keyang lain. Dengan menggunakan metode ini, para geologis bisamenggambarkan kondisi struktur bumi yang sebenarnya. Dari sini kitatahu kalau bumi ini memiliki inti dan kerak bumi, tanpa rongga tentusaja.
Jika bumi ini berongga, maka ia akan memberikan hasil yang berbeda dalam pengamatan seismik.

Lalu,kita juga tahu kalau di bawah kerak bumi, terdapat batu-batuan panascair yang bernama magma. Ini bisa terjadi karena suhu akan menjadisemakin tinggi sesuai dengan kedalaman. Pada kedalaman sekitar 100kilometer, suhu di dalam perut bumi diperkirakan sebesar 1.200 derajatcelcius.

Magma ini bisa keluar menuju permukaan bumi lewatgunung-gunung api di seluruh dunia. Magma yang keluar dari perut bumidisebut dengan Lava. Kalau ada rongga di dalam perut bumi, Bagaimanamenjelaskan pengaruh suhu yang tinggi ini terhadap rongga tersebut?

Strukturbumi yang kita kenal sekarang juga terlihat ketika manusia membuatlubang ke dalam perut bumi. Lubang terdalam yang dibuat oleh manusiasaat ini adalah lubang yang terdapat di Sovyet. Dalamnya 12,3kilometer. Sampai sejauh ini apa yang diamati dari pengeboran itu masihsesuai dengan ilmu geologi yang dikenal saat ini.

Jadi, kitatidak pernah menemukan lubang raksasa di kutub. Kita juga tidak punyabukti kalau bumi ini berongga dan ada matahari yang menyertainya.Sekarang, bahkan dengan mudah kita dapat mengakses google earth danmelihat sendiri kondisi di kutub atau tempat-tempat lain di dunia.

Karenaitu, boleh dibilang, setelah hampir 400 tahun sejak diajukan olehHalley, teori Hollow Earth telah berpindah tempat dari dunia sainsmenuju dunia pseudo sains.
sumber:enigma

0 Komentar:

Posting Komentar

Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...
Twitter Delicious Facebook Digg Stumbleupon Favorites More