Selasa, 27 April 2010

Inilah Bahaya Terjadi Akibat Melakukan Aborsi .

Mendapatkan kehamilan yang tidak terduga memang kerap menimbulkan bebanmental tersendiri. Akibatnya banyak praktik aborsi yang dilakukan meskiitu terbilang ilegal. Apa saja bahaya dari aborsi?http://cniku.files.wordpress.com/2009/11/2.jpg

Aborsibukanlah suatu prosedur medis yang sederhana. Jika dilakukan secarasembarangan dapat menimbulkan risiko kesehatan yang serius.
Bahkanbagi beberapa perempuan hal ini dapat mempengaruhi fisik, emosional danspiritualnya. Namun tidak semua orang tahu tentang risiko yang bisadialami jika melakukan aborsi.
Seperti dikutip dari Pregnancycenter, Senin (29/3/2010) aborsi bisa dilakukan dengan beberapa prosedur, yaitu:
1. Manual vakum
Bedah aborsi ini dilakukan di awal kehamilan hingga usia 7 minggusetelah periode menstruasi terakhir. Prosedur ini menggunakan tabungtipis dan panjang yang dimasukkan ke dalam rahim. Jarum suntik yangmelekat pada tabung akan menyedot embrio keluar.
2. Metode kuret
Prosedur ini adalah yang paling umum, biasanya untuk usia 6-14 minggu.Karena bayi sudah lebih besar, maka dokter harus melakukan pereganganpada leher rahim dengan menggunakan batang besi. Setelah leher rahimterbuka, dokter akan memasukan tabung plastik keras ke dalam rahim yangdihubungan dengan mesin penghisap. Maka janin akan terisap keluar darirahim, setelahnya dokter akan menggunakan pisau berbentuk lingkaranyang disebut dengan kuret untuk membersihkan sisa janin yang masihtertinggal di rahim.
3. Pelebaran dan evakuasi
Prosedur aborsi ini dilakukan saat memasuki usia trimester keduakehamilan. Dalam proses ini leher rahim akan dibuka lebih lebar,setelah terbuka maka dokter akan mengeluarkan janin dengan menggunakanforsep (tang). Tengkorak dari janin akan dilumatkan terlebih dahuluuntuk mempermudah proses.
4. Aborsi dengan menggunakan pil
Prosedur ini biasanya dilakukan saat usia kehamilan 4-7 minggu. Obatyang diberikan akan menyebabkan kematian embrio dan mengeluarkannyadari dalam rahim. Namun obat ini biasanya tidak dapat bekerja padakasus kehamilan ektopik.
Namunbukan berarti prosedur di atas aman untuk bayi dan ibu hamil. Adabeberapa efek samping yang bisa terjadi baik oleh bedah atau pil jikadilakukan secara sembarangan, seperti kram perut, mual, muntah dandiare.
Ada juga risiko komplikasi seperti pendarahan, infeksi dan kerusakan organ. Sementara komplikasi yang serius bisa timbul adalah:
  1. Pendarahanhebat. Jika leher rahim robek atau terbuka lebar akan menimbukanpendarahan yang dapat berbahaya bagi keselamatan ibu. Terkadangdibutuhkan pembedahan untuk menghentikan pendarahan tersebut.
  2. Infeksi. Infeksi dapatdisebabkan oleh alat medis tidak steril yang dimasukkan ke dalam rahimatau sisa janin yang tidak dibersihkan dengan benar.
  3. Aborsi tidak sempurna. Adanya bagian dari janin yang tersisa di dalam rahim sehingga dapat menimbulkan perdarahan atau infeksi.
  4. Sepsis. Biasanya terjadi jika aborsi menyebabkan infeksi tubuh secara total yang kemungkinan terburuknya menyebabkan kematian.
  5. Kerusakan leher rahim.Kerusakan ini terjadi akibat leher rahim yang terpotong, robek ataurusak akibat alat-alat aborsi yang digunakan.
  6. Kerusakan organ lain.Saat alat dimasukkan ke dalam rahim, maka ada kemungkinan alat tersebutmenyebabkan kerusakan pada organ terdekat seperti usus atau kandungkemih.
  7. Kematian. Meskipunkomplikasi ini jarang terjadi, tapi kematian bisa terjadi jika aborsimenyebabkan perdarahan yang berlebihan, infeksi, kerusakan organ sertareaksi dari anestesi yang dapat menybabkan kematian.
Selainitu ada juga risiko lain jika melakukan lebih dari satu kali aborsiyaitu meningkatkan risiko melahirkan prematur nantinya serta komplikasilain akibat prematur seperti masalah pada mata, otak, pernapasan atauusus.
Paraahli medis kini sedang meneliti hubungan antara aborsi dengan kankerpayudara, yaitu saat seseorang mulai hamil maka dengan sendirinyajaringan yang berhubungan dengan air susu juga akan berkembang. Namunjika dilakukan aborsi ada kemungkinan jaringan ini mengembangkan kankerpayudara.
Sedangkanefek aborsi terhadap faktor emosional adalah menimbulkan kelainan polamakan, timbul rasa bersalah yang dapat memicu stres atau depresi sertakemungkinan disfungsi seksual.
Mendapatkankehamilan yang tidak terduga memang menimbulkan beban mentaltersendiri, tapi memilih untuk melanjutkan kehamilan dan menjadiorangtua adalah satu-satunya pilihan yang terbaik.
Bicaralahdengan seseorang yang bisa dipercaya serta adanya dukungan dariorang-orang disekitar akan membantu seseorang menjalani kehamilan yangtidak diinginkannya itu.
 
 
 
sumber:jelajahunik

0 Komentar:

Posting Komentar

Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...
Twitter Delicious Facebook Digg Stumbleupon Favorites More