Namun, teori Sobri ini mentah karena 10 kambing yang tewas semuanyadalam keadaan utuh. Tidak ada satu kambing pun yang tewas karenadiambil organ dalam atau terkelupas dagingnya.
Sementara itu, dosen Fakultas Kedokteran Hewan, drh Arimbi, MKes, jugamengaku tidak bisa menjelaskan fenomena ini dengan kajian ilmiah.
"Dari cerita Anda, ini peristiwa langka. Kalaupun terkena penyakit,pasti sebelumnya ada tanda perubahan fisik atau perilaku pada hewanternak, tidak mati begitu saja," kata pakar bidang patologi (analisispenyakit melalui perubahan fungsi dan keadaan tubuh) ini.
Arimbi juga mengaku belum mendengar nama chupacabra sebelumnya. Menurutnya, terlepas dari ada atau tidak, makhluk ini belum diakui secara ilmiah di dunia veteriner.
Sementara itu, sejumlah situs internet sebenarnya telah lama memuatcerita seputar anjing pengisap darah yang ditemukan di sejumlah negara.
Situs Wikipedia, misalnya, menggambarkan anjing pengisap darah itu sejenis coyoteatau serigala abu-abu yang mempunyai tinggi badan kurang dari 0,6 meterdan memiliki kulit keabu-abuan dan alur punggung dari dekat leherhingga ekor.
Telinga dan hidung anjing ini panjang dan lancip, khususnya dibandingkan ukuran kepala.
Berat antara 34 hingga 57 kg. Anjing ini dapat diidentifikasikanmelalui ekor yang tebal dan berbulu lebat, yang sering kali dibiarkanmenjuntai ke tanah.
Berdiri atau melompat seperti kanguru. Paling tidak dalam satupenampakan menceritakan bahwa ia melompat setinggi 6 meter. Kesaksianlain menyebutkan, makhluk itu menyerupai panther.
Bila sedang mengejar mangsa, anjing liar ini dapat mencapai kecepatan hingga 69 km/jam.
0 Komentar:
Posting Komentar