Rabu, 28 April 2010

Usaha-usaha Pencurian Jenazah Nabi Shalallahu ‘alaihi wa sallam

Usaha Pertama:
Di masa al-Hakim Biamrillah al-‘Ubaidiy[1], salah seorang zindiqmengusulkan kepadanya untuk menghadirkan jasad Rasulullah Sholallohu‘alaihi wa sallam ke Mesir untuk menarik perhatian manusia kepadanyasebagai pengganti Madinah, lalu memerangi penduduknya. Pada hariberikutnya, Allah I mengirimkan angin ke Madinah, dan hampir bumitergoncang karena kuatnya angin itu. Hal ini menjadi penghalang tujuanpara pembangkang tersebut.


Usaha Kedua:
Pada masa khalifah al-Ubaidiy yang sama. Dia mengutus orang untuktinggal di sebuah rumah dekat dengan al-Haram an-Nabawi. Kemudian iamenggali sebuah terowongan dari rumah tersebut menuju kubur Nabi r.Kemudian penduduk Madinah mendengar ada suara menyeru,memanggil-manggil di tengah-tengah mereka bahwa ‘Nabi kalian akandigali (kuburnya)’. Maka manusiapun menyelidikinya, kemudian mendapatimereka yang sedang menggali, lalu membunuh mereka. Patut jugadisebutkan bahwa al-Hakim bin Ubaidillah mengaku sebagai Tuhan padatahun 408 H.
 

Usaha Ketiga: 
Dilakukanoleh para penggali kubur dari Raja-Raja Nasrani. Hal itu dilaksanakandengan perantara dua orang Nasrani dari Maroko. Namun Allah Imelindungi jasad Nabi-Nya r dengan cara Panglima Nuruddin Zankiybermimpi bertemu Nabi r dalam tidurnya, beliau menunjukkan dua orangberambut merah kekuning-kuningan, dan beliau bersabda: “Tolonglah aku,selamatkan aku dari dua orang laki-laki ini.’ Panglima Nuruddin Zankypun terkejut bangun dari tidurnya. Kemudian dia kumpulkan para hakim,lalu mereka memberinya usul agar dia menuju Madinah. Diapun sampai diMadinah dengan membawa harta yang banyak untuk dibagikan kepadapenduduk Madinah. Dia kumpulkan manusia, lalu memberi mereka hadiahsetelah nama-nama mereka dicatat, dan dia tidak melihat dua oranglaki-laki yang ditunjukkan Nabi dalam mimpinya. Di saat itu diabertanya, ‘Adakah orang yang belum mengambil sesuatu dari hartashadaqah ini?’ Mereka menjawab, ‘Tidak.’ Dia bertanya lagi,‘Berfikirlah, ingat-ingatlah.’ Merekapun menjawab, ‘Tidak tertinggalseorangpun kecuali dua orang Maroko, keduanya adalah orang shalih, kayadan banyak shadaqah.’ Mendengar itu dada panglima pun menjadi lapang,kemudian memerintahkan untuk memanggil keduanya. Lalu dia melihatnyapersis seperti dua orang laki-laki yang dilihatnya di dalam tidurnya.

Diapun bertanya kepada keduanya, ‘Dari mana kalian berdua?’

Keduanya menjawab, ‘Jama’ah haji dari Maroko.’

‘Berkatalah jujur kepadaku,’ sergah Panglima.

Lalu keduanya ditahan kerenanya.

Panglimapun bertanya tentang rumah keduanya. Di saat dia pergi dansampai di rumah kedunya, dia tidak mendapati selain harta dan buku-bukudi rak. Pada saat dia mengangkat tikar, dia menemukan lorong yangmenghantarkan ke kamar Nabi r yang mulia. Manusiapun terkejut. Setelahkeduanya dipukuli, keduanya mengaku sebagai penggali kubur milikraja-raja Nasrani, dan sebelum keduanya sampai di kuburan terjadigoncangan di bumi. Panglima Nuruddin Zankiy pun membunuh keduanya diKamar Nabi r yang mulia. Kemudian beliau perintahkan untuk membanguntembok disekitar Kubur yang mulia yang terbuat dari tembok timah tebalagar tidak ada seorangpun yang berani berbuat lancang lagi denganmenggunakan cara tersebut.
 

Usaha Keempat:
Sejumlah orang-orang Nasrani mencuri dan merampok kafilah jam’ah haji.Kemudian mereka bertekad untuk menggali kubur Nabi Sholallohu ‘alaihiwa sallam . Mereka berbicara dan terang-terangan dengan niat mereka,kemudian mereka menyeberangi laut menuju Madinah. Kemudian Allah Imenolak serangan mereka dengan kapal yang telah disiapkan dari Mesiral-Iskandariyah yang mengikuti mereka, kemudian menangkap merekasemuanya, kemudian menawan dan membagi-bagi mereka di negeri kaummuslimin.

Usaha Kelima:
Usaha yang dilakukan dengan niat untuk menggali kubur Abu Bakar danUmar d. Itu terjadi di pertengahan abad ke tujuh hijriyah. Sejumlahorang yang mencapai 40 orang laki-laki bertujuan untuk menggali kuburdi malam hari, kemudian bumipun terbelah dan menelan mereka.
Hal ini diceritakan oleh pelayan al-Haram an-Nabawy pada saat itu. Dia adalah Shawwab, as-Syamsu al-Malthiy.

Catatan:
[1]Padatahun 358 H, orang-orang Rafidhah ‘Ubaidiy menguasai Mesir, mereka ituadalah satu kelompok yang mengaku cinta kepada Ahlul Bait. Di antarapemimpin mereka yang paling menonjol adalah al-Hakim Biamrillah yangmengaku sebagai Tuhan, dan dia mendakwahkan pendapat reinkarnasi arwah.Kekuasaan negeri itu berakhir pada tahun 568 H

0 Komentar:

Posting Komentar

Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...
Twitter Delicious Facebook Digg Stumbleupon Favorites More