Senin, 19 April 2010

Misteri Pasir Penghisap




Dapat mengisap manusia ke lubang tak berdasar
Pasirhidup adalah mekanisme paling unik alam semesta, ia mungkin terpendamdi pantai tepi sungai atau bahkan mungkin di halaman belakangsekitarnya, dengan tenang menunggu orang-orang mendekat, membuat orangsulit maju ataupun mundur. Pada tahun 1692, di pelabuhan Jamaika,pernah terjadi pasir hidup yang terbentuk dari larutan tanah akibatgempa, belakangan menyebabkan 1/3 kota hilang, dan tragedi yangmenewaskan 2000 jiwa manusia. Danau yang tampak tenang di selatanInggris, fyord atau teluk sempit di Alaska yang indah tapi berbahayadan daerah lainnya pernah terjadi peristiwa manusia terperangkap kedalam pasir hidup. Namun, sebagian besar orang kerap tidak pernahmenjumpai pasir hidup, apalagi menyaksikan sendiri orang terperosok kedalam pasir hidup atau mengalaminya sendiri. Kesan orang-orang terhadappasir hidup terutama berdasarkan berbagai film yang ditontonnya.Suasana atau pemandangan yang diciptakan dalam film melukiskan pasirhidup adalah suatu momok yang dapat mengisap manusia ke lubang takberdasar.

Akan larut jika permukan Quicksand terganggu
seorangilmuwan dari Universitas Amsterdam, Belanda yakni Daniel Bonn pernahmenemui seorang gembala setempat. Sang gembala menunjuk pasir hidupsambil berkata pada Bonn, bahwa pernah ada unta terperosok ke dalamkemudian lenyap tak berbekas.lalu segera ia melakukan penyelidikanterkait setelah kembai ke negaranya. Ia membawa sampel pasir ke Belandadan menganalisis komposisinya. Setelah menemukan bahwa campurantersebut terdiri atas pasir berkualitas tinggi, tanah liat, dan airgaram, Bonn bersama timnya membuat tiruan pasir hisap dalam jumlahbesar.

Iamengamati dan menganalisa dengan cermat puluhan film yang melukiskanpemandangan pasir hidup yang menelan manusia itu, dan mendapati bahwagambaran yang dilukiskan film-film ini sepenuhnya salah dan keliru.Kemudian, di dalam laboratoriumnya, Bonn mencampurkan pasir, tanah liatdan air garam, membentuk sebuah maket pasir hidup dalam ruangan keciluntuk diteliti. Setelah percobaan secara berulang-ulang, personelpeneliti yang dipimpin Bonn mendapati, bahwa perlu waktu beberapa hariuntuk membuat pasir menjadi lengket. Sebaliknya sangat mudah kalauhendak menghilangkan viskositasnya (sifat merekat), yakni cukup diberitekanan yang pas di permukaannya. Permukaannya akan segera “larut”dengan cepat jika mendapat gangguan gerak, pasir di permukaan akanmenjadi gembur (lembek), dan pasir di lapisan yang dangkal juga akanmerosot ke bawah dengan cepat. Gerakan perpindahan ini membuat bendayang bergerak di permukaan pasir tenggelam ke bawah, kemudian seiringdengan meningkatnya kedalaman penenggelaman tersebut, pasir yang jatuhke bawah melalui gerakan perpindahan dari lapisan atas perlahan-lahanakan menyatu, lalu akan menciptakan endapan yang tebal, sehinggaviskositas atau sifat merekat pasir bertambah cepat, mencegah obyekterperosok lebih jauh.

Butuh kekuatan mengangkat sebuah mobil
Menuruthasil penelitian, bahwa orang yang terperosok ke dalam pasir hidupumumnya tidak bisa bergerak, densitas pasir yang meningkat kemudianmerekat di bagian anggota badan bawah yang terperosok dalam pasir hiduptersebut, membentuk tekanan yang sangat besas pada tubuh, membuat kitasangat sulit mengeluarkan tenaga. Orang yang sangat besar tenaganyasekalipun juga sulit dalam waktu singkat bisa mengeluarkan korban yangterperangkap dalam pasir hidup tersebut. Setelah dikalkulasi penelititerkait, bahwa untuk mengeluarkan satu kaki korban yang terperangkapdengan kecepatan 1 cm/ detik saja butuh kekuatan 100 ribu Newton, ataukurang lebih setara dengan kekuatan mengangkat sebuah mobil ukuransedang. Kecuali dibantu dengan mobil Derek, jika tidak sulit sekalimengeluarkan korban yang terperangkap dalam pasir hidup tersebut dalamwaktu singkat. Hasil penelitian terkait juga menunjukan, menuruthitungan kekuatan ini, jika secara paksa menyeret korban, maka sebelumpasir hidup “melepaskan” korban yang terperangkap, tubuh korban sudahputus tertarik oleh kekuatan yang besar itu. Resiko yang diakibatkantindakan demikian jauh lebih berbahaya dibanding membiarkan korbantetap berada dalam pasir hidup tersebut untuk sementara waktu.

Bagaimana menyelamatkan diri dari perangkap
Sebenarnyasebagian besar pasir hidup tidak jauh berbeda dengan pasir padaumumnya, tidak menyeramkan sebagaimana yang dilukiskan dalam film.Secara prinsipal, ia hanya pasir yang telah diresapi air, karena friksi(gaya gesek) antar butiran pasir berkurang, sehingga menjadi campuranpasir dan air setengah cair yang sulit mendukung. Pasir hidup biasanyadijumpai di sekitar pantai.

MenurutBenn, bahwa hanya ada satu keadaan pasir hidup dapat menenggelamkanmanusia (mati tenggelam), yaitu ketika bagian kepala lebih dulu masukke dalam, namun kemungkinan terperosok dengan cara demikian sangatkecil. Orang yang terperosok ke dalam pasir hidup hanya merasakansedikit tekanan pada bagian dada, agak sulit bernapas, tidak akanmengancam jiwa. Air pasang di dekat pasir hidup barulah musuh yangmenakutkan bagi korban yang terperangkap.

Orang-orangkeliru menafsirkan bahwa dengan menggoyangkan kaki bisa melonggarkanpasir di sekitar badan, sehingga dengan demikian dapat membantu anggotabadan untuk keluar dari dalam pasir. Ilmuwan terkait menuturkan,sebetulnya bukan begitu, gerakan demikian hanya akan mempercepatendapan tanah liat, memperkuat viskositas (sifat merekat) pasir hidup,meronta membabi buta hanya akan membuat korban terperosok lebih dalam.

Bennmengatakan, “cara untuk terlepas dari pasir hidup tetap ada, yaitukorban yang terperangkap harus menggerakkan secara perlahan keduakakinya, agar air dan pasir semaksimal merembes masuk ke daerah hampa,dengan begitu akan dapat mengurangi tekanan badan si korban, sekaligusmembuat pasir agar perlahan-lahan menggembur. Selain itu, sang korbanjuga harus berusaha agar anggota badannya terpisah, sebab jika areapermukaan pasir yang disentuh badan semakin besar, maka daya apung yangdidapat akan semakin besar. Asalkan korban memiliki kesabaran yangcukup, dengan gerakan yang cukup tenang dan santai, maka secaraperlahan pasti akan terbebas dari perangkap pasir hidup.

Selainitu hasil penelitian juga mendapati, saat suatu obyek terperosok kedalam pasir hidup, kecepatan terbenamnya ditentukan oleh densitas obyektersebut. Densitas pasir hidup umumnya 2 g/milliliter, sedangkandensitas manusia adalah 1g/milliliter. Di bawah densitas demikian,tubuh manusia yang terbenam ke pasir hidup tidak akan mati tenggelam,kerap akan berhenti sampai sebatas pinggang.

Selainitu peneliti juga mendapati, bahwa meskipun sejumlah obyek yangberdensitas lebih besar dari pasir hidup, tapi tetap bisa mengapung diatas pasir hidup. Dalam percobaan terkait, mereka kemudian meletakkanbola aluminium yang berdensitas 2.7g/mililiter di atas permukaan pasirhisap. Dan meskipun densitasnya lebih besar dari pasir hidup. Namunkarena mendapat pengaruh daya apung pasir hisap dan tegangan pasir,maka bola aluminium tetap bisa dengan tenang berada di permukaan pasirhidup. Bola tersebut tidak tenggelam hingga para peneliti menggetarkanpasir hisap dan membuat gerakan yang menyebabkan campuran lebih cair.Ketika melakukan hal ini, bola aluminium benar-benar seluruhnyatenggelam.

Namunsaat menggunakan bola aluminium yang memiliki kerapatan sama denganmanusia yang berarti lebih rendah daripada kerapatan pasir hisap, bolatersebut tidak pernah tenggelam walaupun campuran diperlakukan dengankasar. Jatuhnya objek ke pasir hisap menyebabkan pastikel pasirbercampur air kehilangan kestabilan. Jika terus diberi tekanan,campuran tersebut akan berubah menjadi lebih cair di permukaan dansangat padat di dasarnya. “Semakin besar tekanannya, semakin banyakcairan yang terbentuk di pasir hisap sehingga gerakan korban membuatnyaterperosok semakin dalam,” kata Daniel Bonn, pemimpin penelitian dariUniversity of Amsterdam sebagaimana ditulis dalam jurnal Nature edisi29 September.

Berdasarkanpengukuran terhadap peralatan aluminium ini, meningkatkan tekanan fisikke partikel sebesar 1 persen menyebabkan kecepatan tenggelamnya naiksejuta kali. Bonn menambahkan bahwa menarik benda dari pasir pada tahapini membutuhkan kekuatan setara mengangkat mobil berukuran menengah.

Sabar dan tenang
“Yangpaling berbahaya adalah apabila pasir hisap cenderung menarik dengancepat,” katanya. Tapi, kesabaran dapat menyelamatkan Anda. Jikaditunggu dengan sabar, partikel pasir lambat laun akan stabil sehinggadaya apung campuran tersebut akan mengangkat Anda ke atas.

Kamimengetahui bahwa lapisan pasir di bawahnya lebih rapat sedangkan airlebih banyak di lapisan atas. Lapisan pasir yang sangat pekat di bawahsangat sedikit mengandung air sehingga sulit melepas kaki yangterperosok ke dalamnya,” lanjut Bonn. Sarannya, tetaplah tenang danbiasanya Anda akan terapung. Luruskan punggung Anda untuk memperluasarea yang bebas dan tunggu hingga kaki bebas dari pasir. Bonn jugamenyarankan agar kaki bergerak untuk mengendalikan air sehingga Andaterapung. “Anda harus memasukkan air ke dalam pasir dan cara yangpaling mudah adalah memutar-mutar sekitar kaki di dalam pasir hisap,”tambahnya.
Sarantersebut kemungkinan besar benar. Buktinya, bola aluminium kedua dalampercobaan ini tidak tenggelam lebih dari setengah bagian. Meskipun bolatersebut hanya empat milimeter diameternya, kerapatannya sama denganmanusia sehingga bisa digunakan sebagai model manusia.

 



sumber: http://jelajahunik.blogspot.com/2010/04/misteri-pasir-penghisap.html

0 Komentar:

Posting Komentar

Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...
Twitter Delicious Facebook Digg Stumbleupon Favorites More