Kamis, 15 April 2010

Kisah Nyata Sedih Gadis-gadis Amoy, Singkawan

Kalimantanmemang pulau yang indah nan subur, pulau yang memberikan berkahberlimpah berkat sumber daya alamnya yang kaya. Pulau yang dimilikioleh tiga Negara sekaligus ini merupakan salah satu pulau terbesar didunia. Memiliki kekayaan alam, tidak sepenuhnya memberikan berkah bagipenduduk sekitarnya. Indonesia memiliki bagian terbesar daerah diKalimantan tapi ironisnya, Indonesia memiliki penduduk termiskin yangsangat kontras dengan pemilik pulau lainnya seperti Malaysia dan BrunaiDarusallam yang hidup dengan mewahnya.

Ketimpangan sosial ini menimbulkanbanyak persoalan dalam kehidupan masyarakat Indonesia yang hidup diKalimantan. Banyak dari mereka yang tidak memiliki pekerjaan walaupunsadar tanah yang mereka pijak telah memberikan triliunan Dollar kepadapemerintah dan sebagian pengusaha. Bila kita mendengar terjadinyaeksodus TKI dari daerah sekitar Kalimantan menuju Malaysia atau Brunai,maka kita tidak bisa menyalahkan mereka.
Bagimereka yang mendapatkan pekerjaan di negeri tetangga, itu adalah sebuahberkah, tapi bagi mereka yang tidak punya pilihan karena tidak dapatbekerja. Mereka hanya mengandalkan satu hal, diri mereka sendiri untukdikorbankan. Itulah yang terjadi pada gadis-gadis Kalimantan yangbanyak terjadi di sebuah daerah Kalimantan Barat, Singkawang.Gadis-gadis remaja yang beranjak dewasa atau disebut Amoy, rela melepasperawan mereka dengan diperistri oleh laki-laki luar yang kebanyakanberasal dari Malaysia, Taiwan, Hongkong dan Brunei.

Singkawangmemang kota yang unik, hampir sebagian penduduknya secara garis besaradalah warga keturunan China yang telah hidup di Indonesia selamabeberapa generasi dari nenek moyang mereka. Banyak dari mereka yangberkerja sebagai petani, nelayan dan pedagang. Sayangnya, tidak semuapenduduknya hidup seperti layaknya keturunan China di beberapa Negaraatau kota yang hidup mewah ataupun sederhana. Banyak dari penduduknyahidup dibawah garis kemiskinan yang sangat menyedihkan.

Kata Amoy adalah singkatan bagigadis-gadis remaja keturunan China yang belum menikah. Boleh dikatakanSingkawang memang indentik dengan julukan lain kota Amoy selain kotaseribu klenteng. Parahnya, singkatan itu tidak semuanya berujung baik,Amoy Singkawang indentik sebagai gudangnya pria-pria yang ingin mencariistri secara instans. Fenomena Amoy yang tersohor itulah yangmelahirkan pernikahan lintas Negara.

Pernikahan lintas Negara sepertinyasudah menjadi impian bagi gadis-gadis singkawang untuk mengubah garishidup mereka yang miskin dengan harapan ketika menikah nanti, sangsuami bisa mengubah semuanya. Lucunya lagi, keinginan gadis-gadis Amoyitu menjadi ladang bisnis yang subur bagi segelintir orang untukmendirikan kantor agen biro jodoh. Jadi selain kantor agen biro tenagakerja, agen biro jodoh ala makcomblang modern, kini sangat banyak tumbuh subur di Singkawang.

Keinginan besar untuk segera lepasdari garis kemiskinan membuat banyak gadis-gadis singkawangmendaftarkan diri ke Biro jodoh untuk dicarikan suami tanpa pernahmerasakan cinta. Melihat fenomena itu, tidak heran begitu banyak paraorang tua yang berharap melahirkan anak perempuan daripada laki-laki.Padahal tidak semu gadis Amoy ya1ng menikah dengan pria asing menjadikaya seketika. Karena latar belakang pria yang akan menikahi gadis Amoytidak akan pernah jelas sebelum gadis Amoy itu tiba di Negara Suami.
GadisAmoy memang menjadi idaman bagi pria-pria asing untuk dinikahi, selainterkenal dengan tekun dan pekerja keras. Gadis amoy juga terkenaldengan rasa hormat serta pengorbanan yang tinggi kepada orang tuamereka. Itu terbukti dengan kerelaan mereka menikah dengan pria asinghanya untuk membantu perekonomian orang tuanya. Padahal, uang yangdidapatkan dari hasil pernikahan itu tidak seberapa besarnya.

Seorang agen biro jodoh menjelaskankalau seorang gadis Amoy yang menikah, biasanya akan mendapatkan maharnikah dari suami yang berkisar antara 5-20 juta. Dengan uang sebanyakitu, maka sang anak gadis sudah resmi terjual kepada pria yangmeminangnya. Celakanya dalam tradisi kebudayaan China, anak gadisketika menikah dianggap telah lepas dari garis keturunan keluarga, ituterlihat dari hilangnya marga sang gadis mengikuti suami.

Gadis Amoy yang menikah tanpa cintaitu, setelah menikah tidak akan pernah melupakan keadaan orang tua.Biasanya setiap bulan mereka akan mengirimkan uang kepada orang tua,itulah yang membuat banyak orang tua yang berpikir pendek untuk tanparagu menikahkan anak gadisnya ketika menginjak usia 14 tahun. Padahaltidak semua pernikahan itu berujung bahagia, bisa jadi malah menjadipetaka.
Sepertiyang dikisahkan oleh Asing. Gadis Amoy yang terpaksa menikah denganpria Taiwan karena ingin membantu orang tuanya yang miskin. Asingmenikah disaat usianya 14 tahun. Orang tuanya hanya petani serabutan,ia mendaftarkan dirinya ke agen biro jodoh setempat. Hanya seminggusetelah mendaftar, ia sudah dilamar oleh pria Taiwan berusia 30 tahunatau dua kali lipat umurnya. Dengan mahar sebesar 10 juta, ia punmenikah dan merantau ke negeri suaminya.

Awalnya ia berpikir kalau suaminyaadalah orang kaya yang akan mengubah hidupnya, ternyata ia salah.Suaminya berbohong tentang semua kekayaan yang pernah dikatakan. Ketikatiba di Taiwan, ternyata sang suami hanyalah pedagang ikan yangberjualan di pasar. Kalau sudah begitu, Asing tidak punya pilihanselain ikut kepada suaminya, ia tidak bisa lari karena kendala bahasadan lingkungan yang asing baginya.
Pernikahanitu seolah hanya untuk membuat suaminya memiliki pembantu, terbuktidengan betapa beratnya hidup Asing mengikuti suami. Ia harus membantuberdagang dan mencari ikan di laut. Hatinya miris dan ingin lari darikeadaan tapi tak berdaya, pasportnya ditahan sang suami. Demimembahagiakan orang tua, ia pun terpaksa menutupin semua kesedihanhatinya. Setiap bulan hasil keringat kerjanya dikirim kepada orang tua.Itupun hanya kalau sang suami berbaik hati memberikan uang.

Lain Asing lain pula dengan Alang.Ia menikah dengan pria Hongkong dengan keadaan cacat lumpuh. Ia relamenikah dengan pria itu untuk membantu ibunya yang sudah janda danadik-adiknya yang masih kecil agar tetap bisa bersekolah. Ia sepertimenjadi seorang suster bagi suami yang tidak mampu berjalan, setiappaginya ia harus merawat suami hingga malam. Tapi, sekali lagi.. Demiharapan besar agar hidup keluarganya berubah, ia menutup mata hatinyadan pasrah terhadap takdirnya.

Asing atau Aling hanya sebagiankecil dari ribuan gadis-gadis amoy yang berjuang hidup untuk orangtuanya. Banyak lagi yang tidak beruntung hingga mengalami siksaan fisik, cacat dan lebih buruk lagi dijadikan pelacur oleh suaminya sendiri.Mendengar hal-hal seperti itu, agen biro jodoh malah tidak pernah sepidari gadis-gadis lugu yang tak berdaya karena kemiskinan untukmengantri menunggu giliran takdir mereka selanjutnya..
Sungguhpilu melihat keadaan anak-anak Indonesia yang harus hidup tanpa nuraniyang mampu berkata ataupun menjerit. Pernikahan ala export itutelah menjadi bagian daripada sindikat penjualan manusia secara legar.Tapi semua pihak tidak pernah bisa berdaya melihat kejadian fenomenaini. Mereka hanya bisa berharap kepada Tuhan agar fenomena iniberakhir, untuk berharap kepada pemerintah rasanya seperti bicaradengan burung didalam sangkar.
Sungguh amoy-ku malang, amay-ku sayang.

1 Komentar:

Anonim mengatakan...

kasian juga ya cewek2 amoy entuh, cakep2 hidupnya pada melarat. kalo gue cowok tajir pasti pada bahagia yg kawin ma gua *ngayal*

Posting Komentar

Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...
Twitter Delicious Facebook Digg Stumbleupon Favorites More