Minggu, 28 Maret 2010

Suriname, Indonesia?



RepublikSuriname (Surinam) adalah sebuah negara di Amerika Selatan danmerupakan bekas jajahan Belanda. Negara ini berbatasan dengan GuyanaPerancis di timur dan Guyana di barat. Di selatan berbatasan denganBrasil dan di utara dengan Samudra Atlantik. Suriname ini disebutsebagai "Indonesia Sebelah Barat".

Di Suriname tinggal sekitar 75.000orang Jawa dan dibawa ke sana dari Hindia-Belanda antara tahun1890-1939. Suriname merupakan salah satu anggota Organisasi KonferensiIslam.


info:
Sekedar informasi saja bahwa bahasa Jawa yang digunakan di Suriname iniagak sedikit berbeda meskipun pada dasarnya bahasa yang digunakan samadengan Bahasa Jawa yang digunakan di Indonesia, khususnya di pulauJawa. Karena bahasa Jawa yang digunakan di Suriname hanya diwariskansecara turun-temurun antar generasi ke generasi, mulai dari orang Jawayang datang di Suriname melalui perbudakan pada zaman penjajahanBelanda lebih dari 100 tahun yang lalu. Total sampai sekarang sudahtiga generasi yang pernah hidup di salah satu negara di Amerika Selatanini.

Bukan hanya bahasa Jawa saja yang diwariskan kepada generasiselanjutnya dari komunitas bangsa Jawa Suriname ini, melainkan jugabudaya dan segala tentang Jawa pun turut dikembangkan di Suriname.Karena tidak pernah kontak dengan orang Jawa di Indonesia, maka budayaJawa di Suriname berkembang dengan sendirinya sesuai persepsi orangJawa Suriname. Wayang dan budaya Jawa lainnya pun masih ada di sana.

Meskipun orang Jawa yang ada di Suriname bisa dibilang cukup banyakdari keseluruhan penduduk Suriname, dan bahkan bahasa Jawa pun banyakdipergunakan sebagai bahasa percakapan sehari-hari oleh warga Suriname,khususnya masyarakat keturunan Jawa Suriname itu sendiri.

Bahasa Jawa yang digunakan di Suriname ini mungkin sama dengan bahasaJawa yang berkembang di pulau Jawa pada 100 tahun yang lalu, samaseperti bahasa yang digunakan orang Jawa yang pertama kali datang diSuriname. Bahasa Jawa tersebut bukan bahasa Jawa halus atau kromoinggil seperti bahasa Jawa di Yogyakarta, melainkan bahasa yang sedikitkasar dan ngoko. Ini dikarenakan orang Jawa yang dipindahkan keSuriname oleh penjajah Belanda sebagai buruh murah atau kuli kontrak diperkebunan-perkebunan gula ataupun kayu yang ada di Suriname inikebanyakan berasal dari Jawa Timur dan Jawa Tengah. Jadi bahasa Jawayang turun-temurun digunakan ini sedikit kasar dalam gaya bahasanya.Dan itulah dulu yang menjadi bahasa sehari-hari kaum buruh Jawa diSuriname.

Orang Jawa datang di Suriname dengan banyak cara, namun banyak yangdipaksa atau diculik dari desa-desa oleh Belanda. Tak hanya orang Jawayang dibawa, namun juga ada terselip sebagian orang-orang Madura,Sunda, Batak dan daerah lain yang keturunannya menjadi orang Jawa semuadi sana alias Jawa Suriname.

Tanggal 9 Agustus 2008 persis 118 tahun lalu orang Jawa diangkut keSuriname untuk menjadi buruh kontrak. Sejak Suriname merdeka pada tahun1975, banyak warga Suriname asal Jawa hijrah ke negeri bekaspenjajahnya, Belanda.

Yayasan Rukun Budi Utomo dan Yayasan Peringatan Imigrasi Orang Jawa(STICHJI) memperingati peristiwa penting ini dengan menggelar pameranfoto dan meluncurkan buku. Buku itu berjudul De Stille passanten,Levensverhalen van Javaans-Surinaamse ouderen in Nederland. (Oranglewat diam-diam, Riwayat hidup lansia Jawa Suriname di Belanda.)AulaSekolah Tinggi Den Haag Haagse School dipenuhi suasana Jawa. Musikgamelan terdengar dari panggung, banyak pria mengenakan batik danperempuan berkebaya terlihat di mana-mana.

Menurut Ibu Hariëtte Mingoen, penulis utama kumpulan riwayat hidup itu,buku ini ditulis karena sampai sekarang belum ada buku yang berisiriwayat hidup yang diceritakan oleh orang yang bersangkutan sendiri.

Harriët Mingoen: "Sejarah yang kita baca/mengerti, itu darianalisa-analisa arsip. Lalu itu yang menganalisa orang dari luar. Bukanorang Jawa dan bukan orang yang mengalami imigrasi sendiri."

Tradisi dan budaya
Ibu Mingoen, yang juga Ketua Yayasan Peringatan Imigrasi Orang Jawa(STICHJI), menambahkan buku yang disusun sekitar satu setengah tahunini dapat dinilai mewah. Karena buku yang berisi potret para lansiaJawa ini memberi informasi baru tentang kehidupan mereka waktu masih diJawa, di Suriname dan kemudian di Belanda. Orang-orang tua ini sekarangtinggal di Belanda.

Buku riwayat hidup dan potret para lansia Jawa yang disusun bersamaseorang warga Indo-Belanda Ivette Kopijn itu, dibubuhi pengantarpresiden pertama Suriname Johan Ferrier. Dalam sambutannya pria gaekini menyinggung karakter orang Jawa dan mengucapkan terima kasih kepadamereka dan para penulis.

Ferrier: "Saya tahu, tidak gampang untuk meminta orang Jawa bercerita.Mereka tidak mau mencanangkan kesulitan-kesulitan yang mereka hadapi.Tapi mereka berupaya mengatasinya dengan enerji yang ada dalam dirimereka. Saya berterima kasih banyak kepada para pencerita yang bersediamemberi kesempatan kepada ibu-ibu penulis buku ini untuk menyuarakandiri mereka. Harriët, terima kasih."

Acara yang berlangsung sekitar 3 jam itu juga dihadiri oleh pejabattinggi kota Den Haag, dan staf Kedutaan Besar Republik Indonesia (KBRI)Den Haag. Menurut Wakil Kepala Perwakilan RI Djauhari Oratmangun, KBRIDen Haag selalu diundang kalau ada kegiatan masyarakat Belanda asalIndonesia seperti orang Jawa ini.

Djauhari Oratmangun: "Sejak beberapa tahun terakhir ini kita pun sangataktif untuk merangkul mereka, orang-orang Jawa Suriname. Karenabagaimana pun darah yang mengalir di dalam tubuh mereka itu kan darahJawa. Dan Jawa itu ada di Indonesia. Walaupun mereka sudah menjadiwarganegara Suriname, tapi tradisi dan budaya masih tetap tradisi danbudaya Jawa."

Buku
Judul buku "Orang Lewat Diam-Diam" mengesankan seolah orang Jawa itusuka bungkam tidak mau menonjol seperti disinggung oleh mantan presidenSuriname tadi. Inilah yang mendorong Harriët Mingoen, sebagai ketuaYayasan Peringatan Imigrasi Orang Jawa (STICHJI) untuk menggalakkanwarga Jawa Suriname keluar dari sarangnya.

Harriët Mingoen: "Oleh karena itu tujuan saya supaya setiap tahun kalaumengadakan peringatan Javaanse immigratie (imigrasi orang Jawa,red),supaya mengeluarkan hasil tertentu. Tahun ini buku, mungkin tahun depanproduksi teater atau tahun depannya buku lagi. Supaya terlihat.

Suatu ambisi yang bagus yang mudah-mudahan berhasil. Tapi andaikan itutidak berhasil, setidaknya melalui buku ini, dunia akan mengenalkehidupan generasi pertama orang Jawa Suriname yang berkarakterpendiam, tetapi bekerja keras[/spoiler]

peta:

fakta-fakta:
  • Strong>PendapatanTerbesar Suriname berasal dari sektor pertambangan (bauksit, emas, danminyak bumi), pertanian (beras dan pisang), serta peternakan (udang).
  • Strong>Surinamesudah mengenal Indonesia sejak masih dijajah Belanda. Begitu merdeka,negara ini langsung membuka hubungan diplomatik (hubungan resmi) denganIndonesia. Selama ini, dengan Suriname, kita sudak melakukan kerja samadi bidang pembangunan, ekonomi, pariwisata, serta seni budaya.
  • OrangJawa yang tinggal di Suriname masih bisa berbahasa Jawa dan memainkangamelan Jawa. Mereka juga memelihara tradisi 1 Suro (tahun baru menurutkalender Jawa), macapat (melantunkan tembang khas Jawa), ludruk, kudalumping, dan musik campursari.

sumber: http://haxims.blogspot.com/2009/12/suriname-ini-disebut-sebagai-indonesia.html

0 Komentar:

Posting Komentar

Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...
Twitter Delicious Facebook Digg Stumbleupon Favorites More