Satu lagi kasus menakjubkan terjadi. Seorang remaja 16 tahun kepalanya ditusuk pisau sedalam 25 cm, tembus dari pelipis kiri ke kanan, namun ia tetap bertahan hidup. Bahkan dengan pisau yang masih tertancap dalam di kepalanya, ia masih sanggup berjalan kaki menuju rumah sakit untuk meminta pertolongan.
Kasus menggegerkan ini menimpa Xiao Wei, 16 tahun di kota Mishazi, Provinsi Jilin, Cina. Perkara ini bermula dari permainan video game di sebuah café internet bersama teman-temannya. Xiao Wei yang memainkan game Counter-Strike, selalu menang. Wei dan Huang, temannya, berhasil mengalahkan ‘musuh-musuh’ di dunia maya.
Rupanya hal ini tidak menyenangkan bagi kelompok lain yang juga berada di internet café itu. Mereka mendatangi Xiao Wei dan Huang, menuduh keduanya curang dalam bermain. Kelompok ini curiga, Wei dan temannya menggunakan software tertentu sehingga bisa selalu memenangkan permainan.
Wei dan Huang tidak terima dengan tuduhan itu, hingga pecahlah pertengkaran yang berbuntut perkelahian berdarah. Kedua remaja ini kemudian dilempar ke luar cafe lalu dikeroyok hingga babak belur, Belum cukup dengan itu, kelompok penyerang mengeluarkan pisau dan menusuk ke duanya. Huang berhasil menangkis, namun tak urung lengannya kena babat pisau.
Tapi luka terparah diderita Wei, karena si penyerang berhasil menyarangkan pisaunya ke kepala Wei. Pisau menembus dari pelipis kiri hingga menyembul ke kanan. Yang lebih luar biasa, Wei yang wajahnya bersimbah darah masih sadar bahkan bisa berbicara.
Huang yang sebenarnya juga sudah kepayahan, bergerak cepat. Ia bersama teman lainnya, segera membantu Wei berdiri dan mereka pun berjalan menuju rumah sakit milik Universitas Jilin.
Dalam laporan diungkapkan, kalau pisau tajam selebar 14 cm itu, menembus pelipis Wei sedalam 25 cm (10 inc) dan keluar di pelipis kanan. Tikaman itu dilakukan dengan sangat kuat sehingga semua pisau itu masuk ke kepala Wei dan hanya menyisakan gagang pisau. Begitu dalamnya, sampai pisau itu menembus ke pelipis kanan dan menyembul 1 cm di luar. Orang yang melihat hanya bisa bergidik ngeri, dan berpikir tidak ada harapan lagi (hidup) bagi Wei.
Tapi Tuhan Maha Besar!! Xiao Wei sungguh beruntung. Sekalipun pisau itu ditancapkan sangat dalam, namun tidak menyentuh arteri ataupun organ vital lain di kepalanya. Itulah yang menyelamatkannya dari maut.
Profesor Yan Shijun yang melihat kondisi Wei pun sangat terkejut. Wajahnya cemas. Namun sejurus kemudian, dokter ahli bedah saraf itu melihat ada secercah harapan, karena dilihatnya Wei masih sadar meski sudah kehilangan banyak darah. “Wajahnya penuh darah tapi dia masih sadar,” ungkap Prof Yan Shijun yang juga Wakil direktur bedan saraf rumah sakit tersebut.
Segera dokter mempersiapkan operasi pengangkatan pisau itu. Hal ini harus segera dilakukan untuk menyelamatkan nyawa Wei. Kepala Wei kemudian dicukur gundul, lalu ditandai, karena akan dibedah.
Huang, 18 tahun, teman Wei menjelaskan, “”Kami sedang asyik main game, tiba-tiba sekelompok orang mendatangi kami dan menuduh kami telah bermain curang dengan menginstall software tertentu untuk memenangkan permainan. Kami bertengkar,” kata Huang.
Huang dan Wei ditarik keluar, di sana keduanya dikeroyok sampai terjengkang. Para penyerang mengeluarkan pisau dan menusuk Huang. Huang sempat menangkis, tusukan meleset ke lengan kiri. “Lengan kiri saya tertusuk. Lalu mereka pergi. Saya lihat Wei sudah tergeletak di tanah, berlumuran darah. Tapi yang mengerikan kepalanya tertancap pisau sangat dalam,” jelas Huang. Beruntung, kata Huang, Wei masih sadar.
Dr Yan mengatakan, selama 23 tahun kariernya sebagai dokter, baru sekali ini ia melihat seorang pasien bisa yang terluka parah dengan pisau seluruhnya menancap di kepala, bisa tetap sadar bahkan bisa berjalan ke rumah sakit, Bagi Dr Yan ini kasus istimewa baginya. Dari hasil X-ray dan CAT scan, pisau itu tidak menyentuh arteri vital ataupun saraf.
Namun demikian, kata dokter itu, kemungkinan bisa saja terjadi komplikasi pasca operasi seperti terjadinya infeksi, kerusakan otak , epilepsy, atau tetanus. Bisa jadi hal ini karena sekalipun pisau tidak menyentuh arteri vital dan syaraf, tapi telah terjadi kerusakan cukup parah pada otak.
Untuk mengeluarkan pisau itu, dokter membutuhkan waktu operasi selama 2 jam. Menurut ayah Wei, anaknya berhenti sekolah saat ia duduk di kelas 8. “Dia kemudian bekerja paruh waktu dan menghabiskan sebagian besar waktu luangnya di internet café,” jelas ayahnya.
Dokter Yan mengatakan, Xiao Wei telah sadar dan kondisinya sudah stabil. Kabarnya, polisi sudah mendapatkan rekaman CCTV di café tersebut dan kini tengah memburu para pelaku.***diana.
matabumi.com
0 Komentar:
Posting Komentar