Jumat, tanggal 12 Februari 2010, Kompas.com menayangkan berita yang mengisahkan penemuan sebuah jejak kaki raksasa di Aceh. Panjangnya disebut 95 cm dan lebarnya 40 cm. Tulisan kali ini tidak untuk membantah kisah penemuan itu. Melainkan untuk sedikit meluruskan kesalahpahaman yang cukup mengganggu dalam pemberitaan tersebut. Karena itu saya menyebutnya "sedikit klarifikasi".
Ini kutipan dari kompas.com :
Jumat, 12 Februari 2010 | 21:08 WIBMengenai kisah ini, saya tidak akan membantahnya. Namun ada praktek cukup mengganggu yang dilakukan oleh kompas.com, termasuk beberapa media yang mengkopi dari kompas.com. Yang saya maksud adalah foto yang menyertainya.
BANDA ACEH, KOMPAS.com - Ribuan warga dari berbagai desa di Kabupaten Aceh Tamiang, Provinsi Aceh, berduyun-duyun menyaksikan tapak kaki berukuran raksasa di pinggir Sungai Tamiang, Desa Gelung, Kecamatan Seruway.
"Itu merupakan fakta, dan saya sendiri menyaksikan sebuah tapak kaki berukuran panjang 95 centimeter dan lebar 40 centimeter di pinggir Sungai Tamiang," kata Camat Kecamatan Seruway, Asra, saat dihubungi dari Banda Aceh, Jumat (12/2/2010) malam. Ia menyebutkan informasi tentang adanya tapak kaki mirip tapak kaki kiri manusia, namun ukurannya cukup besar itu, tersebar begitu cepat, sehingga masyarakat antusias berbondong-bondong menyaksikannya.
Jika foto yang disertai adalah sebuah ilustrasi, maka media tersebut seharusnya mencantumkan kata "ilustrasi" dibawahnya. Pada berita ini, kompas.com tidak menyebut bahwa foto tersebut adalah ilustrasi. Hanya ada tulisan Shutterstock dibawahnya.
Jadi, awalnya saya mengira foto tersebut adalah benar-benar foto jejak kaki yang ditemukan itu (walaupun saya merasa aneh karena di dalam cerita disebutkan bahwa jejak kaki tersebut ditemukan di pinggir sungai, namun di foto, jejak tersebut tercetak di atas pasir).
Sampai saya membaca media lain yang juga memuat kisah itu... Tribunpekanbaru.com memuat berita yang isinya sama persis dengan kompas.com, namun fotonya berbeda.
What is this ??
Walaupun Tribunkaltim.com memuat cerita yang sama (dan juga menulis sumber "kompas.com" di akhir cerita), namun ia menampilkan foto yang berbeda dan juga tidak menulis kata ilustrasi dibawahnya. Sepertinya semua keluarga "tribun" menampilkan foto yang sama, seperti yang bisa dilihat di Tribunjambi.com.
Ini menunjukkan bahwa kompas.com mungkin tidak mencantumkan foto jejakraksasa yang sebenarnya.
Bagi sebagian orang, praktek seperti ini mungkin dianggap wajar saja. Tapi percaya atau tidak, banyak orang yang tertipu dengan mengira jejak kaki tersebut sebagai jejak yang asli !
Jadi, saya mencoba untuk menelusuri foto yang dicantumkan kompas.com.
Foto jejak kompas.com tidak punya benda pembanding disampingnya, jadi saya tidak bisa mengukurnya seperti saya mengukur buaya teluk Pakedai.
Tapi ada petunjuk yang bisa dijadikan patokan awal, yaitu kata "shutterstock".
Shutterstock adalah web yang meyimpan foto-foto gratis. Jadi saya masuk ke web tersebut dan memasukkan kata kunci "footprint". Dan saya menemukan foto kompas.com di antaranya :
Keterangan foto ini jelas sekali : "Left male footprint on fine beach sand"atau jejak kaki kiri pria di atas pasir pantai. Tidak ada keterangan soal Raksasa !
Oleh karena itu, dengan tulisan ini, saya mengklarifikasi fakta mengena foto tersebut bagi para pembaca.
Soal kisahnya, saya tidak akan membantahnya karena menurut saya penemuan jejak itu bisa saja terjadi. (Bisa saja jejak kaki bigfoot kan ?).
Menurut saya, jika foto yang ditampilkan di media sudah jelas terlihat seperti ilustrasi, maka mungkin memang tidak perlu dicantumkan kata "ilustrasi". Tapi jika foto tersebut bisa menimbulkan kesalahpahaman, maka saya rasa perlu dicantumkan.
Oh ya, kabar baiknya adalah, ada beberapa media yang menayangkan kisah ini dengan benar, diantaranya adalah : beritasore.com dan antasari.net. Mereka hanya memberitakan kisah ini tanpa mencantumkan foto. Good Job !
Sayang, ya, Padahal saya ingin sekali melihat foto jejak kaki tersebut.
xfile-enigma.blogspot.com
0 Komentar:
Posting Komentar