Selasa, 03 Agustus 2010

Holocaust Bag 1


Holocaust

Istilah Holocaust diambil daripada perkataan Yunani ‘Holokauston’ yang bermaksud ‘suatu yang terbakar sepenuhnya’. Holocaust adalah genosida (pembantaian besar-besaran secara sistematik terhadap satu suku bangsa atau kelompok dengan maksud memusnahkan bangsa tersebut) yang dilakukan Jerman Nazi terhadap berbagai kelompok, etnik, agama, bangsa dan ras pada Perang Dunia II (WWII). 

Holocaust bermula pada tahun 1933 (pada zaman penguasaan Nazi di Jerman) dan berakhir pada tahun 1945 pada saat keruntuhan Nazi. 

Korban utama Holocaust adalah daripada bangsa Yahudi di Eropah, yang disebut kaum Nazi sebagai 'Penyelesaian Terakhir Terhadap Masalah Yahudi'. Korban Holocaust ini dikatakan mencapai enam juta orang. 

Pelaksanaan genosida Holocaust ini dicipta oleh Adolf Hitler antara lain dengan cara tembakan, penyeksaan, gas beracun di kampung Yahudi dan kem-kem konsentrasi. 

Awal Kejadian Holocaust

Holocaust dilaksanakan atas dasar kebencian Jerman terhadap Yahudi. Pada saat kekuasaan Nazi di Jerman, pelbagai cara dilakukan untuk menekan Yahudi misalnya dengan memboikot segala sesuatu tentang Yahudi, contohnya dalam hal perniagaan. 

Tanggal 15 September 1935 keluarlah ‘The Nuremberg Laws’ atau Undang-undang Nuremberg yang menidakkan hak kaum Yahudi di Jerman. The Nuremberg Laws juga melarang perkawinan dan hubungan seks antara Jerman dengan Yahudi. 


Korban Holocaust

Selain daripada bangsa Yahudi sendiri, ada kelompok-kelompok lain yang tidak disukai dan turut menjadi korban Holocaust ini antara lain adalah bangsa Poland, Rusia, suku Slavia, penganut agama Katolik Rom, orang-orang cacat, orang cacat mental, homoseksual, Saksi-Saksi Yehuwa (Jehovah's Witnesses), komunis, suku Gipsi (Orang Rom dan Sinti) dan yang berlainan politik dengan Nazi. 

Mereka akan ditangkap dan dibunuh. Jika dikira jumlah mangsa yag terbunuh termasuk kaum Yahudi, korban Holocaust mencapai 9 hingga 11 juta orang. 


Penyeksaan Holocaust

Setelah tamat Perang Dunia II, Nazi mulai memerintahkan semua orang Yahudi untuk hidup dalam kelompok tertentu, sangat spesifik, didalam daerah kota-kota besar, yang disebut ghetto. Orang Yahudi dipaksa keluar dari rumah mereka dan berpindah ke apartmen yang lebih kecil, berkongsi dengan keluarga lain. 

Beberapa ghetto utama terletak di kota-kota Bialystok, Kovno, Lodz, Minsk, Riga, Vilna, dan Warsawa. Ghetto terbesar berada di Warsaw, dengan populasi tertinggi mencapai 445 000 pada Mac 1941.


Kem Penyeksaan Holocaust

Dalam sebagian besar ghetto, Nazi memerintahkan orang Yahudi untuk mendirikan sebuah ‘Judenrat’ (dewan Yahudi) untuk mengelola tuntutan Nazi dan untuk mengatur kehidupan internal ghetto. 

(Gambar : In the Polish town of Olkusz, in July 1940, Rabbi Moshe Yitzhak Hengerman is forced to pray before his prostrate congregants, who have just been beaten by German soldiers.)

Kontroversi Tentang Holocaust (I)

Namun banyak juga keraguan tentang peristiwa Holocaust ini. Ada yang menganggap bahawa Holocaust hanyalah satu hoax (tipu daya). Ada pendapat yang mengatakan bahawa Holocaust tidak pernah terjadi, tidak pernah ada rancangan untuk memusnahkan bangsa Yahudi termasuk pembunuhan di kem-kem konsentrasi.

Pengingkaran Holocaust atau ‘Holocaust denial’ adalah kepercayaan bahawa Holocaust tidak pernah terjadi, atau jauh lebih sedikit daripada 6 juta orang Yahudi yang dibunuh oleh Nazi seperti yang selama ini tercatat dalam sejarah, bahawa tidak pernah ada rencana terpusat untuk memusnahkan bangsa Yahudi, atau bahawa tidak ada pembunuhan di kem-kem konsentrasi. Mereka yang percaya akan hal ini biasanya menuduh bangsa Yahudi atau kaum Zionis mengetahui hal ini dan mengadakan konspirasi untuk mendukung agenda politik mereka.

Ini karena Holocaust dianggap ahli-ahli sejarah sebagai salah satu kejadian paling banyak didokumentasikan dalam sejarah, dimana didalamnya terdapat banyak fakta-fakta atau pandangan-pandangan yang dianggap tidak credible (tidak boleh dipercayai), sehinggakan terdapat organisasi-organisasi seperti American Historical Association mengatakan bahawa ‘Holocaust denial’ sebagai ‘at best, a form of academic fraud’. Pernyataan ‘Holocaust denial’ secara umum adalah satu pelanggaran undang-undang di sepuluh negara Eropah, termasuk Perancis, Poland, Austria, Swistzerland, Belgium, Romania, dan Jerman.


yastro.blogspot.com/2010/07/holocoust-siri-1.html

0 Komentar:

Posting Komentar

Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...
Twitter Delicious Facebook Digg Stumbleupon Favorites More