Sabtu, 06 Februari 2010

Kisah Zana - Bigfoot Rusia yang melahirkan anak-anak dari manusia

Padatahun 1880an, di Rusia, satu makhluk perempuan serupa Bigfoot pernahditangkap hidup-hidup. Ia kemudian hidup di tengah-tengah masyarakatdan melahirkan anak-anak dari manusia. Makhluk ini bernama Zana danmasih menjadi salah satu teka-teki cryptozoology yang membingungkan.



Kisah ini berasal dari wilayah Abkhazia di Georgia, Rusia, dan diceritakan oleh Dmitri Bayanov, seorang hominolog, dalam bukunya yang berjudul "In the Footsteps of the Russian Snowman".

Di wilayah itu, makhluk seperti Zana disebut dengan nama Abnuaaya.Tidak jelas bagaimana Zana bisa ditangkap pada awalnya. Beberapalaporan menyebutkan para pemburu tanpa sengaja bertemu dengannya dansegera menangkapnya. Laporan lain menyebutkan bahwa para penduduk lokalyang memang mengetahui adanya makhluk seperti Zana telah mengirim parapemburu untuk menangkapnya.

Tapi, paling tidak kita mengetahuibahwa Zana benar-benar tertangkap dan akhirnya menjadi milik seorangbangsawan bernama Edgi Genaba.

Bentuk tubuh Zana tidak sepertimanusia biasa. Ia memiliki badan yang lebih tinggi dan dipenuhi denganrambut-rambut berwarna hitam kemerahan yang memenuhi kepala hinggakaki. Ia juga memiliki bahu lebar dan otot yang kekar. Kulitnyaberwarna gelap, jari-jari kaki dan tangannya lebih panjang dan besardibanding manusia pada umumnya.

Zana tidak dapat berbicara.Selama puluhan tahun hidup di tengah manusia, Zana tidak pernah bisabelajar bahasa Abhkaz. Ia hanya mengeluarkan suara-suara keluhan danmenangis ketika sedih atau marah.

Ketika pertama kali ditangkap,para pemburu memberikannya kepada kepala wilayah Zaadan bernama DMAchba. Lalu Achba memberikannya kepada salah seorang pegawainya yangbernama Chelokua. Chelokua kemudian memberikannya kepada Edgi Genabayang berkunjung ke wilayah itu. Genaba merantai Zana dan membawanya kedesa Tkhina di dekat sungai Mokva, 78 kilometer dari Sukhumi.

Padamulanya, Genaba menolak memberikannya makan dan hanya mengurung Zana didalam kerangkeng karena sikapnya yang seperti hewan buas. Namun setelahZana menunjukkan sikap yang baik, Genaba mulai memberikannya makan.Setelah tiga tahun, Zana menunjukkan sikap yang semakin jinak sehinggaGenaba memindahkannya ke tempat yang lebih besar dengan pagar. Setelahbeberapa lama, Zana dibiarkan bebas tanpa dikurung.

Setelah dilepas, Zana tidak pernah berusaha melarikan diri.

Bertahun-tahunZana tinggal di desa itu, ia tidak menunjukkan adanya perubahan berartipada wajahnya. Giginya masih lengkap dan kekuatannya tidak berkurang.Ia bisa berenang menyeberangi sungai Mokva dengan mudah, bahkan ketikaair naik dan arusnya deras.

Penduduk desa juga melaporkan bahwaZana dengan mudah dapat mengangkat sebuah karung berisi 80 kg tepungdengan mudah. Karena itu, Zana akhirnya dilatih untuk melakukanpekerjaan-pekerjaan manusia seperti menggiling tepung dan mencari kayubakar.

Lalu, suatu hari, peristiwa yang tidak disangka terjadi.Zana hamil. Tidak ada satupun pria yang mengakui sebagai pihak yangbertanggung jawab.

Konon, Zana melahirkan anak-anak daribeberapa pria yang berbeda. Ia melahirkan anak-anaknya tanpa bantuansiapapun dan selalu membersihkan bayinya yang baru lahir di sebuah mataair. Semua bayinya tidak dapat bertahan hidup dan mati.

Jadi,ketika Zana melahirkan bayinya yang lain, para penduduk desa yangpeduli membawa bayinya pergi dan membesarkannya. Empat bayi dibawapergi oleh penduduk, dua laki-laki dan dua perempuan. Keempat anak iniberhasil hidup dan bertumbuh seperti manusia pada umumnya.

Memang,keempat anak ini disebut memiliki fisik yang sedikit berbeda denganmanusia pada umumnya, namun mereka tidak mengalami kesulitan untukberadaptasi dengan penduduk lainnya.

Putra tertuanya bernama Dzhanda dan putra keduanya bernama Khwit. Putri tertuanya bernama Kodzhanar dan putri keduanya bernama Gamasa.Khwit meninggal pada tahun 1954. Sedangkan keturunan-keturunan merekamasih hidup dan tersebar di seluruh wilayah Abkhazia hingga sekarang.

Gamasadan Khwit memiliki fisik yang kuat. namun penampilan mereka sudah jauhberbeda dari Zana. Sepertinya penampilan fisik dari ayahnya lebihdominan pada mereka berdua. Khwit meninggal pada usia sekitar 65-70tahun. Ia disebut sebagai seorang yang gampang marah dan seringmengajak berkelahi para penduduk lain. Bahkan tangan kanannya menjadicacat akibat salah satu perkelahian itu.
Khwit

Adarumor yang beredar bahwa ayah Khwit dan Gamasa sebenarnya adalah EdgiGenaba sendiri, namun pada catatan sensus, kedua anak itu diberi namakeluarga Sabekia. Rumor ini mungkin berkembang karena Zana dikuburkandi pekuburan keluarga Genaba dan kedua anak Zana turut dibesarkan olehistri Genaba.

Pada September 1964, arkeolog VSOrelkin dan Dmitri Bayanov yang tertarik dengan misteri ini berusahamenemukan kembali kuburan Zana. Namun karena semua saksi hidup telahmeninggal, para arkeolog tersebut hanya dapat menemukan kuburan Khwit. Tengkorak Khwit lalu dibawa ke Moskow untuk diteliti lebih lanjut.


Antropolog MA Kolodieva membandingkan antara tengkorakKhwit dengan tengkorak pria lainnya yang juga berasal dari Abkhazia danmenemukan perbedaan yang sangat signifikan dalam ukurannya. Lihat fotoperbandingan di bawah ini.


Walaupun kisah ini terdokumentasi dengan baik, namun banyak pertanyaan yang masih belum bisa terjawab dengan sempurna.

Apakah Zana berasal dari Species yang sama dengan manusia ?

Jika ya, mengapa ia bisa memiliki fisik yang berbeda ?

Pertanyaan-pertanyaan ini masih menjadikan Zana sebagai salah satu teka-teki paling membingungkan dalam dunia Cryptozoology.

0 Komentar:

Posting Komentar

Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...
Twitter Delicious Facebook Digg Stumbleupon Favorites More